Orang jatuh ke laut (men over boat) , biasanya akan masuk jauh ke bawah karena pengaruh hisapan baling-baling, kemudian secara instink/naluri dia akan berenang mendekati kapalnya.
- Jadi tindakan bagi orang yang pertama melihat ada orang jatuh kelaut harus:
- Berteriak keras "men over board sebelah kiri/kanan!"
- Melempar ring buoy kepada orang yang tenggelam
- Memberi tahu mualim jaga, sambil mengawasi korban.
- Tindakan mual jaga di anjungan: segera menyetop mesin dan cikar kemudi ke arah sesuai dengan kondisi saat itu. Ada beberapa metode untuk olah gerak menolong orang yang jatuh ke laut. Dan ada juga kondisi laut yang tidak memungkinkan untuk menurunkan sekoci.
- Putaran Tunggal
a. Kapal atau mesin di stop, kemudian cikar ke arah orang jatuh ke laut (cikar kiri/kanan).
b. kapal diputar keliling sampai tiba kembali di tempat pelampung tersebut atau dekat orang yg jatuh ke laut.
c. Kapal di olah gerak sedemikian sampai berhenti di atas angin dan sedekat mungkin pada korban, lalu menurunkan skoci penolong yang ada di sisi bawah.
d. Apabila keadaan cuaca tidak memungkinkan untuk menurunkan sekoci, maka orang tersebut diikatkan pada tali yang dikaitkan pada pelampung.
e. Diperairan sempit kapal tidak dapat berputar keliling, maka kapal harus bundung dengan kecepatan penuh menuju tempat kecelakaan.
2. Putaran Elips/ Putaran Ganda
- Setelah berteriak , putar kemudi dan cikar ke arah orang yang jatuh.
- Jika kapal sudah berputar 180, maka kemudi dibalas sampai haluan berlawanan menjadi H= X + 180.
- Laju kapal sudah normal kembali dari efek berputar tadi, maka sekali lagi kemudi diputar cikar sampaj kapal pada kedudukan haluan semula.
- Kemudian stop mesin dan berlayar sesuai keadaan setempat.
3. Putaran "Williamson" (Williamson Turn)
Baik dilakukan bila angin dan ombak dari belakang dan ada kemungkinan korban yang jatuh hilang dari pandangan. Caranya:
- Dicikar ke arah korban yang jatuh ke laut, telegraph standby.
- Jika haluan kapal sudah berubah 60-70 dari haluan asal, segera kemudi di balas cikar kearah kebalikan nya.
- Setelah kapal duduk pada haluan berlawanan dari haluan asal, mesin di stop dan kapal kita hanyut sampai di tempat orang yang jatuh.
Dengan putaran double ini memerlukan waktu yang banyak dari pada waktu yang dahulu, tetapi langsung dapat menuju ke tempat korban.
Terutama pada waktu angin dari belakang, cara ini samgat menguntungkan karena pada saat mendekati korban, arah angin berlawanan dengan haluan kapal. Cara ini meskipun lambat dapat menemukan kembali korban, apalagi jika tidak diketahui kapan korban jatub ke laut pada malam hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar